Inovasi Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan

Nama        : Recka Widiaswara Sunarto

NPM         : 19120001

Kelas        : 2KA07        

        Teknologi informasi dan komunikasi adalah alat yang sangat diperlukan saat ini karena telah mempermudah aktivitas manusia terutama dalam mendapat, mengolah, dan menyajikan informasi yang tentunya bermanfaat untuk manusia tersebut. Tidak hanya itu saja, inovasi dari teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat karena selain diciptakan teknologi baru yang dibutuhkan oleh manusia tetapi juga dilakukan pembaharuan teknologi-teknologi  yang menyesuakian permintaan user.

        Inovasi dari teknologi informasi sudah mempengaruhi segala jenis bidang terutama pada bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi setiap manusia untuk memperoleh ilmu terutama pada anak usia dini. Seiring perkembangan zaman, metode pendidikan yang biasanya dilakukan secara offline baik itu pengajaran di dalam kelas dan pada buku teks, sekarang kita dapat mendapatkan ilmu secara online. Hal ini dimanfaatkan juga pada sekolah dan universitas dalam mengembangkan potensi setiap peserta didiknya dalam mendukung tujuan pembelajaran dan pengintegrasian mata pelajaran/mata kuliah umum.

Menurut Boelens, dkk. dalam Simarmata, dkk. (2015), blended learning adalah kombinasi yang disengaja antara pembelajaran media daring dan pembelajaran berbasis kelas dalam konteks pengajaran. Blended learning merupakan kombinasi yang efektif dalam penyampaian, model belajar, dan gaya belajar yang dilaksanakan dalam lingkungan secara interaktif. Beberapa contoh blended learning sebagai inovasi teknologi informasi yang dilakukan pada bidang pendidikan, yaitu

1.        E-learning

E-learning (electronic learning) merupakan pemanfaatan media belajar dan pengumpulan tugas untuk peserta didik. E-learning merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurut Gartika dan Rismiati dalam Simarmata, dkk (2015), metode dan strategi baru dalam pemanfaatan e-learning, yaitu

  • Peserta didik dapat mengakses materi atau bahan ajar dari pengajar dimana pun dan kapan pun.
  • Melakukan komunikasi dimana saja dan kapan saja sehingga peserta didik mampu menyerap ilmu pengetahuan lebih banyak.
  • Proses pembelajaran lebih interaktif dan inovatif.
  • Menumbuhkan kreativitas.

2.        Google Sites

    Google sites merupakan website yang dibuat oleh google khususnya untuk pengguna yang tidak paham/familiar dengan HTML, CSS, Javascript, PHP dan bahasa pemrograman dalam pembuatan website. Platform ini memberikan kemudahan untuk membuat situs website salah satunya pada bidang pendidikan. Berikut beberapa manfaat yang diberikan oleh google sites untuk para pengajar,

a.      Mengunggah materi bahan ajar. Pengajar dapat mengunggah materi yang akan dipelajari oleh peserta didik ke depannya tanpa harus melakukan copy file dengan media flash disk. Hal ini selain bermanfaat bagi kedua belah pihak karena tidak berbatas oleh tempat dan waktu tetapi juga bermanfaat bagi semua pihak karena tidak menulari virus dari komputer ke komputer lainnya.

b.      Menyimpan silabus. Silabus merupakan gambaran topik yang akan di bahas di pertemuan selanjutnya, sehingga diharapkan peserta didik dapat mempelajari materi yang berada di silabus terlebih dahulu.

c.       Memberikan informasi. Pengajar dapat dengan mudah memberikan informasi ke peserta didik sesuai dengan gaya ajar dan materi yang diberikan.

3.        Media Sosial

Menurut Kotler dan Keller dalam Tania, dkk. (2020), media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, video, dan audio dengan satu sama lain baik dari perusahaan atau sebaliknya. Kelebihan dari media sosial tersebut dimanfaatkan sebagai bahan ajar baik dari sisi pengajar maupun peserta didik.

Media sosial dimanfaatkan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembuatan tugas dan penyebaran ilmu kepada masyarakat lain yang membutuhkan informasi tersebut. Hal ini juga sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak karena dari sisi pengunggah mendapatkan perkembangan secara kreativitas dan pada sisi masyarakat dapat memperluas pengetahuan, namun media sosial juga mempunyai pro dan kontra dalam setiap konten yang disajikan. Diharapkan untuk peserta didik dapat memilah informasi dan pengetahuan yang baik agar apa yang sudah kita terapkan menjadi bermanfaat.

Contoh di atas merupakan beberapa aktivitas pembelajaran menggunakan inovasi teknologi informasi. Sebagai pengajar dan peserta didik ada baiknya kita dapat memanfaatkan beberapa teknologi tersebut untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar dan penyampaian informasi dan pengetahuan untuk pengajar maupun peserta didik, serta dapat memberikan pembekalan bagi peserta didik untuk menghadapi era digital yang selalu mengalami pembaharuan setiap tahunnya. Inovasi tersebut diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Sumber : 

Gora dan Sunarto. 2010. PAKEMATIK : Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta : 
            Elex Media Komputindo.

Harsanto, Budi. 2014. Inovasi Pembelajaran di Era Digital Menggunakan Google Sites dan Media
            Sosial. Bandung: UNPAD Press.

Simarmata, dkk. 2020. Inovasi Pendidikan Lewat Transformasi Digital. Medan : Yayasan Kita 
            Menulis.

Tania, dkk. 2020. Media Sosial, Identitas, Transformasi, dan Tantangannya. Malang : Intrans
            Publishing Group.


Comments

Popular posts from this blog

Artikel Spesifikasi Layanan dan Model Bisnis

Rangkuman Buku IT Management Service

Operasi Layanan Teknologi Informasi