Tugas 3 - Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Nama : Recka Widiaswara Sunarto
NPM : 19120001
Kelas : 3KA07
Ulasan pada Jurnal Implementasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Cabai Menggunakan Metode Forward Chaining
Latar Belakang
Sistem pakar adalah sistem yang dibuat dengan tujuan
untuk menyerupai seorang pakar yang dapat menangani suatu permasalahan dan
memberikan solusi-solusi dari permasalahan yang dibahas tersebut. Sistem pakar
merupakan bagian atau percabangan dari ilmu kecerdasan buatan yang dikenal
dapat berperilaku seperti seorang pakar sehingga dapat menyelesaikan masalah
pengguna tanpa harus menunggu tenaga ahli untuk datang langsung memberikan
arahan pada permasalahan yang sedang dihadapi.
Sistem pakar berkembang seiring perkembangan zaman,
banyak orang-orang yang sudah melakukan perencanaan dan pengimplementasian pada
sistem pakar. Salah satunya dari jurnal yang akan diulas pada tugas kali ini
dengan judul Implementasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Cabai Menggunakan
Metode Forward Chaining. Pada jurnal
ini, dinyatakan bahwa sistem pakar diagnosa penyakit cabai diharapkan dapat
membantu masyarakat dan petugas penyuluh untuk mendapatkan informasi baik
secara langsung maupun secara tidak langsung dalam mendiagnosa penyakit cabai
tersebut.
Sistem ini juga dapat membantu masyarakat dan petugas
penyuluh yang sering memiliki kendala dalam pembudidayaan tanaman cabai apabila
tanaman cabai terserang hama yang menimbulkan penyakit-penyakit seperti bercak
daun serkospora, busuk buah, layu fusarium, virus kompleks, dan penyakit daun
keriting kuning. Penyakit-penyakit tersebut merupakan faktor penurunan hasil
panen cabai yang dibahas didalam jurnal ini.
Tujuan
Jurnal implementasi ini bertujuan untuk
mengimplementasikan sistem pakar diagnosa penyakit cabai menggunakan metode forward chaining berbasis website dan membantu masyarakat dan
penyuluh mendiagnosa penyakit tanaman cabai secara langsung maupun tidak
langsung.
Metode
Pada jurnal tersebut digunakan metode forward chaining sebagai metode yang
memiliki proses runut maju. Runut maju dimulai dengan menampilkan kumpulan data
atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Konklusi berupa tujuan,
hipotesa, penjelasan, atau diagnosa. Sehingga awalan dari penalaran runut maju
berupa masukkan data, bukti, temuan, atau pengamatan kemudian menuju kepada
penjelasan atau hasil dari pengamatan yaitu diagnosa.
Pertama, dilakukan pendefinisian masalah pada tanaman
cabai dengan memilih domain permasalahan yang sering terjadi di kalangan
masyarakat pembudidaya cabai dan akuisisi pengetahuan dari tanaman cabai itu
sendiri. Kedua, dilakukan pendefinisian data masukkan dengan mengumpulkan
data-data awalan seperti ciri-ciri dari penyakit-penyakit tersebut untuk
memulai inferensi. Ketiga, dilakukan pendefinisian struktur dalam pengendalian
data dengan tujuan untuk mengaktifkan aturan-aturan untuk membatasi masalah
penyakit yang dibahas. Keempat, perancangan antarmuka sesuai dengan aturan UX
dan pembuatan basis struktur pengetahuan sistem. Kelima, dilakukan penulisan
kode untuk membuat website tersebut
bekerja secara efektif dan memiliki pengetahuan sistem dengan struktur aturan
yang baik. Keenam, dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui apakah sistem
tersebut berjalan dengan benar sesuai dengan pengetahuan yang sudah dimasukkan.
Ketujuh, dilakukan evaluasi sistem sebelum dimasukkan ke dalam lingkungan
pengguna untuk mengetahui error atau bug yang kemudian dilakukan perbaikan.
Pembahasan
Pembahasan didalam jurnal tesebut meliputi analisis
data gejala dan solusi, analisa proses, dan pengujian sistem. Berikut ulasan
dari jurnal tersebut sesuai dengan setiap analisisnya,
a.
Data Gejala dan
Solusi
Pada
pembahasan ini disajikan tabel data gejala dengan 28 data gejala yang diberikan
kode nama G001-G028 sebagai tanda pengenal pada setiap gejala yang terjadi pada
tanaman cabai. Hal ini bertujuan untuk memetakan atau mengklasifikasikan
gejala-gejala yang terjadi pada tanaman cabai yang terserang hama yang
menimbulkan penyakit. Pada tabel data solusi terdapat 5 data solusi yang
didalamnya terdapat beberapa informasi cara penanganan dari kelima penyakit
tersebut.
Berdasarkan
gambar dari pohon keputusan yang mengacu pada sample, diberikan 28 gejala yang
diantaranya dikelompokkan menjadi 3-5 bagian (dengan kode R1-R16) untuk
mengklasifikasi gejala dari masing-masing penyait. Sebanyak 3-4 kode R yang
mengarahkan pada penen tuan diagnosa penyakit. Penjelasan lebih lanjut untuk
gambar pohon keputusan yang mengacu pada sample akan diulas pada analisa
proses.
b.
Analisa Proses
Analisa
proses yang dilakukan pada sistem pakar ini menerapkan proses logika IF, AND,
dan THEN untuk membaca gejala. Berikut penjelasannya,
1.
Jika tanaman cabai
yang terdapat cendawan cercospora capsici, daun memiliki bercak kecil dengan
bentuk bulat dan kering, berwarna putih pucat dengan warna tepi lebih tua, daun
yang menguning, dan gugur maka terdiagnosa penyakit bercak daun cercospora.
2.
Jika tanaman cabai
yang terdapat bercak kecil bulat dan kering, berwarna putih pucat dengan warna
tepi lebih tua, daun yang menguning, dan gugur maka terdiagnosa penyakit bercak
daun cercospora.
3.
Jika tanaman cabai
yang terdapat bercak kecil bulat dan kering, daun yang menguning, dan gugur
maka terdiagnosa penyakit daun cercospora.
4.
Jika tanaman cabai
yang terdapat cendawan collectrichum sp dan Gloeosporium spp, ditularkan dari
udara dan biji, bercak cokelat kehitaman pada permukaan buah, seluruh permukaan
buah keriput, warna kulit buah seperti jerami padi, dan serangan yang menyebar
ke tangkai dan buah maka terdiagnosa penyakit busuk buah.
5.
Jika tanaman cabai
memiliki bercak cokelat kehitaman pada permukaan buah, seluruh permukaan buah
keriput, warna kulit buah seperti jerami padi, serangan yang menyebar ke
tangkai dan buah maka terdiagnosa penyakit busuk buah.
6.
Jika tanaman cabai
memiliki bercak cokelat kehitaman pada permukaan buah, seluruh permukaan
keriput, warna kulit buah seperti jerami padi maka terdiagnosa penyakit busuk
buah.
7.
Jika tanaman cabai
terdapat Cendawan Fusarium Oxysporium, ditularkan dari udara, air, dan bibit,
tanaman layu mulai dari daun bagian bawah, daun menguning, jaringan batang dan
akar berwarna cokelat, tampak sistem jaringan pembuluh menjadi pucat apabila
batang dibelah maka terdiagnosa penyakit Layu Fusarium.
8.
Jika tanaman cabai
layu mulai dari daun bagian bawah, daun menguning, jaringan batang dan akar
berwarna cokelat, tampak sistem jaringan pembuluh menjadi pucat apabila batang
dibelah maka terdiagnosa penyakit Layu Fusarium.
9.
Jika tanaman cabai
terdapat Cendawan Fusarium Oxysporium, ditularkan dari udara, air, dan bibit,
tanaman layu mulai dari daun bagian bawah, dan tampak sistem jaringan pembuluh
menjadi pucat apabila batang dibelah maka terdiagnosa penyakit Layu Fusarium.
10.
Jika tanaman cabai
terdapat virus mosaic, virus daun virus Y dan lain-lain, ditularkan oleh kutu
daun, daun-daun muda terdapat gambar mosaic, permukaan daun tidak rata, daun
menjadi lebih kecil, dan ukuran buah menjadi kecil maka terdiagnosa virus
kompleks.
11.
Jika tanaman cabai
terdapat virus mosaic, virus daun virus Y dan lain-lain, ditularkan oleh kutu
daun, dan daun-daun muda terdapat gambar mosaic maka terdiagnosa virus
kompleks.
12.
Jika tanaman cabai
memiliki daun-daun muda yang terdapat gambar mosaic, permukaan daun tidak rata,
daun menjadi lebih kecil, ukuran buah menjadi kecil maka terdiagnosa virus
kompleks.
13.
Jika tanaman cabai
memiliki daun pucat dimulai dari daun-daun pucuk, tulang daun menebal, daun
menggulung ke atas, daun mengecil, daun berwarna kuning terang, tanaman kerdil
dan tidak berbuah maka terdiagnosa penyakit daun keriting kuning.
14.
Jika tanaman cabai
memiliki daun pucat dimulai dari daun-daun pucuk, tulang daun menebal, daun menggulung
ke atas, dan daun mengecil, maka terdiagnosa penyakit daun keriting kuning.
15.
Jika tanaman cabai
memiliki tulang daun yang menebal, daun menggulung ke atas, daun mengecil, daun
berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah maka terdiagnosa
penyakit daun keriting kuning.
16.
Jika tanaman cabai
memiliki daun pucat dimulai dari daun-daun pucuk, daun menggulung ke atas, daun
mengecil, daun berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah maka
terdiagnosa penyakit daun keriting kuning.
c.
Pengujian Sistem
Pengujian
sistem merupakan hal yang sangat penting dilakukan setelah pembuatan sistem
dengan tujuan apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan dan siap
untuk digunakan oleh pengguna.
Kelebihan
Kelebihan dari sistem pakar ini yaitu kita dapat
mengetahui gejala penyakit serta solusi penanganan dari tanaman tersebut. Informasi
yang disajikan memang untuk lima penyakit saja, namun penjelasan solusi yang
diberikan sangat lengkap sehingga mempermudah pengguna untuk menerapkannya. Penanganan
masalah dengan cara memetakan dengan pohon keputusan yang kemudian
diklasifikasi lagi untuk mendapatkan diagnosa diterapkan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan sehingga tidak membingungkan para pembaca untuk mendapatkan ilmu
baru agar dapat menerapkan ke sistem pakar yang lain.
Saran
Pada sistem pakar yang dibuat menggunakan media website yang sebenarnya dapat lebih
mudah digunakan oleh pengguna di media smart
phone. Selain itu penulisan kalimat di dalam pertanyaan-pertanyaan sistem
pakar seperti mempertanyakan nama ilmiah dari cendawan terkadang membuat
pengguna bingung karena tidak semua masyarakat atau penyuluh budidaya tanaman
cabai mengerti dengan istilah ilmiah tersebut.
Referensi :
Christy,
Tika. 2018. Implementasi Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Cabai
Menggunakan Metode
Forward Chaining. Kisaran : STMIKA
Royal.
No.
ISSN : ISSN 2622-9986 (Cetak)
ISSN 2622-6510 (Online)
Comments
Post a Comment